Kita sering mengeluhkan kehidupan ini bagaikan sebuah mimpi, kehidupan manusia ini tidak menentu, di lubuk terdalam kehidupan ini mendambakan komunikasi dan hiburan dalam jiwa. Mendorong membuka pintu ini, membuka jendela ini, biarkan kita bertemu dalam jendela hati.
Ada seorang ayah yang menabung dalam waktu lama, akhirnya dia berhasil membeli sebuah mobil baru yang mengilat, dia sangat menyayangi mobilnya, setiap hari dicuci dan dipoles. Putranya yang baru berusia lima tahun melihat ayahnya begitu menyayangi mobil, dia juga menjadi sangat bersemangat membantu mencuci mobil. Ayah itu merasa bangga memiliki seorang anak yang demikian, merasakan putranya sangat pengertian dan simpati terhadap ayahnya.
Suatu hari, sang ayah merasa sangat kelelahan, walaupun mobilnya menjadi kotor akibat terguyur hujan, dalam hatinya dia berpikir, lain hari saja mencuci mobil! Putranya yang melihat ayahnya begitu letih, dengan gembira dan bersemangat dia ingin membantu ayahnya mencuci mobil, ayahnya melihat anaknya masih kecil tapi bersemangat tinggi, dalam hati dia lebih bangga atas dirinya, dia lalu mengizinkan anaknya mencuci mobil.
Begitu selesai mencuci mobil....wah! dia menangis dengan keras sekali, mengapa mobilnya menjadi tergores semua? Sungguh celaka kali ini, dia bergegas pergi mencari ayahnya. Sambil menangis sesenggukan dia berkata: “Ayah, maafkan saya, ayah kemari lah untuk melihat!”
Dengan bimbang ayahnya mengikuti anaknya pergi ke garasi mobil, ayah tersebut juga berteriak, “Wah! Mobilku! Mobilku!” Dengan marah sekali ayah tersebut masuk ke dalam kamarnya, lantas dia bersimpuh dan berkata, “Tuhan, tolong tunjukkan kepada saya, harus bagaimana bersikap? Itu adalah mobil baru saya, belum sampai satu bulan, sudah menjadi begitu rupa, saya harus bagaimana menghukum anak saya?”
Baru saja dia selesai berdoa, mendadak dalam hatinya muncul satu suara, “Manusia selalu melihat secara permukaan, sedangkan saya melihat kedalam hati!”
Secara mendadak, dia seperti tersadarkan. Dia keluar dari pintu kamar, putranya masih duduk tidak bergerak diluar sana, meneteskan air mata karena ketakutan. Ayah tersebut bergegas memeluk putranya itu ke dalam pelukannya, serta berkata: “Terima kasih, engkau telah membantu ayah mencuci mobil, ayah menyayangi dirimu melebihi mobil itu.”
JANGAN LUPA DI LIKE YAH.!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar